Jun 9, 2009

Kisah cinta pemicu pengembangan kolintang di pulau jawa.

Selalu meraih prestasi juara I dari SD hingga SMA di Ratahan tidak menjamin akan berhasil melewati fakultas mesin di Universitas Gajahmada.

Menurut opa Petrus,pada waktu itu textbook-textbook di fakultas mesin belum ada terjemahan Indonesianya,sehingga opa Petrus kesulitan untuk mempelajarinya.
(Menurut opa buyut sih….pokoknya seribu satu macam alasan dech….:)


Pada waktu itu bantuan beasiswa dari bupati Minahasa tidak cukup untuk meneruskan kuliah,sehingga opa petrus mengalami masa masa sulit,kuliah di teknik Mesin Universitas Gajahmada terancam drop out.

Untuk menghidupi dirinya,opa bekerja serabutan,selain berusaha menjual kolintang,juga menjadi pemain musik di café café(jaman itu lebih dikenal sebagai kelab malam),atau kadang kadang mengisi acara musik di pentas pentas tertentu,statusnya saat itu menjadi seniman yang tidak mempunyai penghasilan yang jelas sumbernya.

Suatu ketika opa Petrus diminta mengisi suatu acara di Universitas Satyawacana Salatiga.
Pada saat gladiresik, rektor I Satyawacana pada waktu itu (almarhum Notohamidjojo) meminta opa memainkan sebuah lagu dengan alat musik kolintang.

Sekarang opa Petrus sudah lupa nama lagu itu,yang masih opa ingat,lagu itu berasal dari kepulauan Sangir Talaud dan biasanya di mainkan sebagai lagu pengiring dansa.

Dengan cermat bpk. Noto ,mendengarkan lagu tersebut,memberi petunjuk urut urutan lagu,mulai dari intro,pengulangan sampai endingnya.

Lagu itu terus menerus diminta diperdengarkan selama gladiresik,sambil sekali kali bpk Noto melamun,sampai sampai di dalam hati opa Petrus bertanya tanya,kenapa lagu tersebut minta terus menerus di mainkan.

Setelah kejadian itu ,opa Petrus diberi tawaran bekerja sebagai staff di Universitas Satyawacana Salatiga dengan kondisi yang sangat menyenangkan,diberi ruangan kerja di gedung auditorium,dengan gaji tetap dan waktu kerja yang fleksibel untuk terus dapat mengembangkan alat musik kolintang.

Opa sangat bersyukur dengan tawaran Bpk Noto,yang secara otomatis menaikkan status opa dari seniman luntang luntung menjadi pegawai swasta Universitas Satyawacana,hal ini yang menimbulkan keberanian opa untuk datang ke Tegal untuk melamar oma Petrus.

Tidak ada yang tahu bagaimana kelanjutan kisah kolintang di pulau jawa,jikalau opa Petrus tidak mendapatkan tawaran kerja oleh bpk Noto,kemungkinan besar opa buyut akan mengirim tiket kapal pulang ke Minahasa,setelah sekian lama menjadi seniman luntang luntung dan drop out kuliah.

Kemudian hari opa Petrus diberitahu kalau lagu berdansa dari Sangir Talaud mengingatkan akan kekasih alm.bapak Noto yang orang Sangir Talaud,mantan istri pertamanya.

By: M.M


No comments:

Post a Comment

Nusantara bermazmur