Jun 17, 2015

SORTIR

Waktu saya  masih duduk disekolah dasar  kata asing yang sering saya dengar adalah sortir.Kata tersebut sering di ucapkan Petrus Kaseke om saya  pada saat menghadapi supplier kayu kolintang diselingi dengan sedikit kata bahasa jawa kromo yang dikuasainya seperti kepripun,sampun dan sedikit kata lainnya.
Saya sering mendengar kata sortir karena tempat bermain favorit saya dihalaman belakang rumah yang cukup luas tempat menyimpan kayu kayu sebagai bahan baku kolintang.
Sebagai produsen alat musik kolintang Petrus Kaseke sangat ketat dalam pemilihan bahan baku kolintang karena hal itu sangat mempengaruhi kualitas hasil akhir ,baik dari segi suara maupun dari penampilannya.Sebagai contoh untuk bahan peti resonator dipilih kayu yang tidak melengkung juga dihindari adanya mata kayu ,sedangkan untuk bilahan kolintang dipilih kayu yang sudah tua,lurus,dengan ukuran potongan kayu yang seragam.Khusus untuk mensortir kayu bilahan harus dilakukan oleh tenaga yang ahli,yang dapat memprediksi kayu tersebut menghasilkan suara kolintang yang bagus dan nyaring.Banyak kayu yang terbuang karena tidak menghasilkan bunyi seperti yang diharapkan terutama untuk bilahan bilahan nada nada terendah bas ektension dan nada nada tertinggi dari melody kolintang.Lama setelah saya sudah tidak tinggal di Salatiga lagi,setiap mendengar kata sortir pikiran saya melayang ketumpukan kayu kayu di gudang,dekat tempat bekerja tukang tukang kolintang,tempat yang teduh,tempat anjing peliharaan dibebaskan berkeliaran sekalian untuk menjaga keamanan gudang.Rupanya tempat itu adalah tempat untuk bermain favorit juga bagi generasi generasi setelah saya.Kata sortir  merupakan salah satu kata kunci kenapa alat musik produksi Petrus Kaseke berkualitas baik.
By:Markus
 Oooops...Fokus ke topik pembicaraannya  ya , kayu kayu kolintang.......

No comments:

Post a Comment

Nusantara bermazmur