Mar 8, 2015

Mallet ( Pemukul)

Mallet (stik) adalah pemukul  yang digunakan untuk memukul instrument musik jenis perkusi. Alat  pemukul ini dalam berbagai variasi bentuk  digunakan untuk memukul drum ,marimba, gambang, glockenspiel, metalofon, jegog , vibraphone dan instrument instrument perkusi lainnya. Mallet(pemukul/stik) biasanya memiliki batang yang terbuat dari kayu ,rotan, bambu  atau fiberglass. Ditinjau dari bahan yang dipakai,batang rotan lebih fleksibel daripada bahan lainnya. Kepala mallet juga bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan material yang dipakai. Mereka dapat terbuat dari logam, plastik, karet, atau kayu, dan sebagian  dibungkus dengan beludru, tali, atau benang. Kepala mallet yang berat menghasilkan suara yang lebih keras dibandingkan dengan kepala mallet yang ringan. Kepala mallet yang keras menghasilkan suara yang lebih tajam dan menghasilkan lebih banyak nada dibandingkan dengan kepala mallet yang lembut.Untuk pemain perkusi profesional pemilihan jenis mallet sebenarnya tergantung dari keinginan pemusik akan suara yang dihasilkan ,sehingga tidak heran apabila pemain perkusi mengkoleksi berbagai jenis mallet.

Pada umumnya pengrajin kolintang menyertakan mallet standard dalam set penjualan mereka seperti pemukul melody yang tidak dibungkus karet,menyusul pemukul pengiring yang dibungkus karet tipis yang bertahap makin tebal pada instrument musik yang bernada lebih rendah dan kemudian yang paling tebal adalah pemukul bas.Dalam perlombaan kolintang juga biasanya disediakan mallet standar ,satu paket dengan instrument musik yang digunakan dalam lomba.Dibeberapa sekolah internasional saya perhatikan mallet standar  pengrajin kolintang (terutama untuk melody) digantikan dengan mallet yang biasa dipakai untuk drum atau marimba.

Saya sendiri mempunyai mallet melody dua kepala sehingga dengan 2 stik melody  kolintang dapat menghasilkan 4 nada.Teknik menggunakan mallet dua kepala setelah belajar dari pemain musik kolintang asal sulawesi utara Gustaf(utak) Warouw yang kebetulan berkesempatan menginap ditempat Petrus Kaseke Salatiga sekitar tahun 1975.

Dalam suatu kesempatan menonton lomba kolintang tingkat Nasional saya sempat melihat peserta lomba dengan diam diam mengganti mallet yang disediakan oleh panitia dengan mallet bawaannya sendiri.Meskipun hal tersebut dilarang,tapi saya termasuk yang setuju apabila peserta lomba di ijinkan menggunakan malletnya masing masing,karena mallet adalah kepanjangan tangan dari pemain yang  dapat memaksimalkan kemampuan bermain kalau menggunakan mallet yang biasa dipakai selama berlatih.

-MS-



No comments:

Post a Comment

Nusantara bermazmur