Mar 27, 2016

9 Salah kaprah tentang Kolintang dan Penjelasannya .


1.Belajar bermain kolintang itu sulit.
Kolintang termasuk golongan alat musik perkusi.Perkusi adalah alat musik yang paling primitif dan paling mudah dimainkan oleh manusia.Dibanding belajar alat musik yang ditiup-tiup atau yang disentil sentil dengan jari,kolintang lebih mudah untuk dipelajari.
2. Instrument kolintang harus dimainkan bersama-sama dalam satu set (group).
Kolintang adalah alat musik yang dapat dimainkan secara solitaire (sendirian),karena sudah lengkap memiliki fungsi melodis,harmonis maupun ritmisnya didalam satu buah instrument kolintang.
Asal mula kolintang adalah kentongan (tetengkoren) yang selain untuk mengiringi tari-tarian juga dapat untuk membunyikan tanda bahaya misalnya ada pencuri.kalau misalnya ada pencuri lalu kita harus mencari teman untuk membunyikannya bersama-sama ,tentu pencurinya keburu kabur. J
3.Kolintang melody lebih susah dimainkan dibanding kolintang pengiring atau bas.
Instrument kolintang mulai dari melody,alto,tenor,cello,bas pada dasarnya adalah sama ,hanya dibagi-bagi berdasarkan tinggi rendahnya nada.Untuk membayangkan seperti alat musik piano standar 7 oktaf,yang dibagi-bagi menjadi beberapa piano pendek masing-masing 3,5 oktaf dan 2 oktaf,atau seperti kalau kita memotong singkong menjadi beberapa bagian, potongan pangkal singkong yang besar maupun potongan ujung yang kecil rasanya sama saja.Jadi kalau kita menguasai instrument melody kolintang,maka kita dengan mudah menguasai instrument kolintang yang lainnya.
4.Kolintang adalah alat musiknya ibu-ibu.
Pada awalnya kolintang berkembang dengan pesat di pulau jawa,karena dapat dijadikan kegiatan selingan untuk kegiatan perkumpulan arisan,dharmawanita,kegiatan keagamaan atau organisasi lainnya yang kebetulan anggotanya banyak ibu-ibu serta gaung aktifitasnya lebih terdengar dimasyarakat.Sebetulnya lebih banyak anak-anak muda yang bermain musik menggunakan  alat musik kolintang,bahkan di daerah asal kolintang( Minahasa )lebih sulit menemukan group kolintang ibu-ibu dibandingkan group musik kolintang anak-anak muda.
5.Belajar kolintang membosankan.
Kolintang adalah alat musik perkusi bernada,seperti umumnya alat musik perkusi ( drum,jimbe,cajon,tabla) yang dapat membuat penggemarnya kecanduan,sekali kita terpesona dan kesengsem dengan pola ritmisnya,maka sampai kapanpun kita tidak dapat berhenti untuk mendengar atau memainkannya.Sebagai alat musik bernada,mirip dengan piano dimana penggemarnya tahan bermain berjam-jam tanpa berhenti.

6.Kolintang terbuat dari bambu.
Banyak orang yang tertukar pengertiannya tentang kolintang dan angklung ,karena kedua alat musik tersebut sering dimainkan bersama,selain itu ada produsen yang selain pembuat kolintang juga pembuat angklung.Penjelasannya adalah kolintang terbuat dari kayu,sedangkan angklung terbuat dari bambu.
7.Cara membuat kolintang semudah memakukan bilah-bilah kayu diatas kotak sabun.
Untuk membuat alat musik yang berkualitas baik tidak mudah ,karena kita harus memperhatikan kualitas bahan,tuning nada yang tepat,ukuran bilah kayu,ukuran dan bentuk peti resonansi serta peletakan bilah-bilah kayu tersebut.Di salah satu musium alat musik di Indonesia,ada benda yang diberi label kolintang,rupanya dibuat oleh tukang kayu yang mendapatkan order membuat kolintang dan meniru bentuk kolintang dari gambar yang dia lihat.Untuk di tonton pengunjung mungkin cukup memenuhi syarat,tetapi tidak dapat dibunyikan sebagai alat musik,bahkan nyaris tidak berbunyi.
8.Kolintang mahal harganya.
Mahal atau murah relatif tergantung kualitas dan alat musik pembandingnya,untuk alat musik yang sejenis dengan kolintang seperti xylophone.marimba yang diproduksi di luar negeri ,kolintang jauh lebih murah.Bahkan sekarang sudah banyak yang menggantikan xylophone/marimba yang merupakan  pit instrumentnya marching band dengan ‘kolintang modifikasi’ karena lebih murah.
9.Kolintang adalah alat musik tradisional yang kuno.
Kolintang adalah alat musik tradisional tetapi sudah ber evolusi menjadi alat musik modern  yang keren dengan susunan nada yang chromatic,bahkan sudah mulai dikembangkan untuk menghasilkan bunyi-bunyian digital seperti drum elektrik. Penggemar-penggemar kolintang sekarang banyak yang memodifikasi tampilannya dengan finishing airbrush,decoupage paper atau finishing lainnya yang ‘up to date’.
@kolintang

Nusantara bermazmur