Feb 18, 2010

STANDARISASI ALAT MUSIK KOLINTANG


Ketika acara pencatatan guiness book bulan oktober 2009 di Tondano,Petrus Kaseke di undang sebagai salah satu pembicara dalam forum tersebut.
Topik yang menjadi bahan pembicaraan antara lain asal usul nama kolintang dan pembagian nama alatnya.

1.Kejelasan asal usul nama Kolintang.
Karena ada beberapa versi tentang asal usul kolintang.Ada yang versi cerita rakyat tentang seorang gadis yang bernama Lintang,ada lagi versi cerita rakyat yang lain bahwa alat musik kolintang ditemukan oleh seorang pemuda ditengah hutan.
Pendapat Petrus Kaseke pribadi mengenai nama kolintang berasal dari bunyi kayu yang dipukul menghasilkan suara “tong ting tang.”
Kalau dilihat dari bahannya kolintang adalah alat musik jenis xylophone, yang asal usulnya satu akar dengan gambang dari jawa,atau kelentung(alat musik perkusi dari bilah kayu yang sudah disebutkan di dalam Kitab Suci sebagai alat musik pada jaman raja Daud).
Di Philipina dikenal pula alat musik pukul sejenis gamelan ,dengan nama yang mirip yaitu "kulintang".

2.Mengenai pembagian nama alat ,ada 3 versi yang umum digunakan.

Petrus kaseke menamakan alat alat kolintang berdasarkan karakteristik suara dan rentang nada:
1.Melody sebagai penentu lagu
2.Alto sebagai pengiring (accompanion) bernada tinggi
3.Tenor sebagai pengiring (accompanion) bernada rendah
4.Cello sebagai penentu irama dan gabungan accompanion dengan bass
5.Bass sebagai penghasil nada nada rendah.
Alasan pemberian nama diambil dari pengalamannya memimpin paduan suara dimana suara perempuan yang tinggi dan suara laki laki yang lebih rendah dibagi menjadi : sopran,alto,tenor dan bass.

Evert van lesar : dari Ikatan Pelatih Musik Kolintang Jakarta pada tahun 1996 mempopulerkan nama nama alat kolintang yang menggali dari bahasa daerah di Minahasa seperti:
Melody= Ina taweng artinya “ibu”
Tenor = Karua artinya "kedua”
Alto = katelu artinya “ketiga”
Cello = sella
Bass = loway artinya “anak laki laki yang berbadan besar”

Penamaan alat kolintang versi lainnya adalah dengan substitusi dari alat musik yang sudah ada.
Tenor = gitar ( dengan wilayah nada yang di tone sepadan dengan senar gitar terendah dan tertinggi)
Alto = Banjo (ukulele)

Untuk dapat bersaing di dunia Internasional,diperlukan standarisasi penamaan maupun standarisasi ukuran kolintang. Hasil dari pertemuan di Tondano waktu GuinessWorldRecord(Oktober 2009),ada kesepakatan dibuat standarisasi yang bisa diterima oleh “semua kalangan”.


Sebagai perbandingan, pembagian alat musik lain yang sudah popular antara lain:
Saxophone ada jenis alto saxophone,tenor saxophone.
Marimba : sopran marimba, alto marimba,bass marimba.
Biola: cello biola dan lain sebagainya.

Seperti apapun standarisasi yang akan ditetapkan,”Angklung KolintangPetrus Kaseke” sudah siap menerima,karena sebetulnya Petrus Kaseke sudah memiliki prototypenya baik kolintang model Manado yang kecil kecil(type kid kolintang),atau standar IPMKJ(type pro),maupun standar produksi Petrus Kaseke(type Internasional).

By: Markus Sugi.



No comments:

Post a Comment

Nusantara bermazmur