Maengket adalah paduan dari sekaligus seni tari, musik dan nyanyi, serta seni sastra yang terukir dalam lirik lagu yang dilantunkan. Sejumlah pengamat kesenian bahkan melihat maengket sebagai satu bentuk khas sendratari berpadu opera. Apapun, maengket memang merupakan sebuah adikarya kebudayaan puncak yang tercipta melalui proses panjang penyempurnaan demi penyempurnaan. Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu nenek moyang Minahasa, maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka sekarang tarian maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair/sastra lagunya. Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu : - Maowey Kamberu - Marambak - Lalayaan. Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan (mapalus), rakyat Minahasa bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampung diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang dilakukan saat bulan purnama Mahatambulelenen, para muda-mudi melangsungkan acara Makaria’an — mencari teman hidup. Diposkan oleh Tuama
Jul 23, 2012
Tari Maengket
Maengket adalah paduan dari sekaligus seni tari, musik dan nyanyi, serta seni sastra yang terukir dalam lirik lagu yang dilantunkan. Sejumlah pengamat kesenian bahkan melihat maengket sebagai satu bentuk khas sendratari berpadu opera. Apapun, maengket memang merupakan sebuah adikarya kebudayaan puncak yang tercipta melalui proses panjang penyempurnaan demi penyempurnaan. Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu nenek moyang Minahasa, maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka sekarang tarian maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair/sastra lagunya. Maengket terdiri dari 3 babak, yaitu : - Maowey Kamberu - Marambak - Lalayaan. Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan (mapalus), rakyat Minahasa bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampung diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang dilakukan saat bulan purnama Mahatambulelenen, para muda-mudi melangsungkan acara Makaria’an — mencari teman hidup. Diposkan oleh Tuama
Musik Kolintang
Kolintang Raksasa Minahasa telah didaftarkan di Guinness World Records oleh Dr. Benny J. Mamoto. Dengan ini mempertegas bahwa musik Kolintang milik bangsa Minahasa. Kolintang adalah nama alat dan sekaligus jenis musik. Rangkaian bilah kayu yang diketuk membentuk irama. Dalam khazanah dunia musik, ini disebut jenis musik xylophone. Sejarah musik kolintang dapat ditelusuri jauh hingga zaman awal leluhur orang Minahasa. Beberapa na’asaren atau kisah rakyat (folklore) yang sudah sangat tua menyebut peran alat musik terbuat dari kayu ini. Dikisahkan betapa suara musik kayu konon sanggup menghalau setan penguasa hutan yang sedang menawan seorang anak kecil. Legenda lain menuturkan, dalam musyawarah agung di Watu Pinawetengan, setiap pencanangan butir demi butir keputusan yang disepakati, selalu diiringi serangkaian ketukan musik kayu itu. Budayawan senior Alfred Sundah merekonstruksi sejumlah data untuk menyimpulkan bahwa para pembuat garam di pesisir pantai Minahasa zaman dulu — yang sering menjadi sasaran penculikan para perompak dari Mindanao — adalah orang-orang yang gemar bermusik dengan menggunakan kayu ringan yang mereka temui terapung di pantai. Merekalah yang membawa tradisi bermusik kolintang di Filipina, dengan nama yang sama dengan Minahasa: “kulintang". Diposkan oleh Tuama
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Daeng Soetigna adalah tokoh angklung modern yang pada tahun 1938 berhasil membuat angklung diatonis yang digubahnya dari angklung tradisiona...
-
Link ini https://www.youtube.com/watch?v=FSDTQXK9jds adalah video pemain perkusi bernada memainkan lagu klasik yang temponya cepat, The...
-
Selama melayani pembeli kolintang,saya sering menghadapi pertanyaan pertanyaan tentang perbandingan kwalitas suara bilahan kayu Waru deng...