Kolintang Raksasa Minahasa telah didaftarkan di Guinness World Records oleh Dr. Benny J. Mamoto. Dengan ini mempertegas bahwa musik Kolintang milik bangsa Minahasa. Kolintang adalah nama alat dan sekaligus jenis musik. Rangkaian bilah kayu yang diketuk membentuk irama. Dalam khazanah dunia musik, ini disebut jenis musik xylophone. Sejarah musik kolintang dapat ditelusuri jauh hingga zaman awal leluhur orang Minahasa. Beberapa na’asaren atau kisah rakyat (folklore) yang sudah sangat tua menyebut peran alat musik terbuat dari kayu ini. Dikisahkan betapa suara musik kayu konon sanggup menghalau setan penguasa hutan yang sedang menawan seorang anak kecil. Legenda lain menuturkan, dalam musyawarah agung di Watu Pinawetengan, setiap pencanangan butir demi butir keputusan yang disepakati, selalu diiringi serangkaian ketukan musik kayu itu. Budayawan senior Alfred Sundah merekonstruksi sejumlah data untuk menyimpulkan bahwa para pembuat garam di pesisir pantai Minahasa zaman dulu — yang sering menjadi sasaran penculikan para perompak dari Mindanao — adalah orang-orang yang gemar bermusik dengan menggunakan kayu ringan yang mereka temui terapung di pantai. Merekalah yang membawa tradisi bermusik kolintang di Filipina, dengan nama yang sama dengan Minahasa: “kulintang". Diposkan oleh Tuama
Jul 23, 2012
Musik Kolintang
Kolintang Raksasa Minahasa telah didaftarkan di Guinness World Records oleh Dr. Benny J. Mamoto. Dengan ini mempertegas bahwa musik Kolintang milik bangsa Minahasa. Kolintang adalah nama alat dan sekaligus jenis musik. Rangkaian bilah kayu yang diketuk membentuk irama. Dalam khazanah dunia musik, ini disebut jenis musik xylophone. Sejarah musik kolintang dapat ditelusuri jauh hingga zaman awal leluhur orang Minahasa. Beberapa na’asaren atau kisah rakyat (folklore) yang sudah sangat tua menyebut peran alat musik terbuat dari kayu ini. Dikisahkan betapa suara musik kayu konon sanggup menghalau setan penguasa hutan yang sedang menawan seorang anak kecil. Legenda lain menuturkan, dalam musyawarah agung di Watu Pinawetengan, setiap pencanangan butir demi butir keputusan yang disepakati, selalu diiringi serangkaian ketukan musik kayu itu. Budayawan senior Alfred Sundah merekonstruksi sejumlah data untuk menyimpulkan bahwa para pembuat garam di pesisir pantai Minahasa zaman dulu — yang sering menjadi sasaran penculikan para perompak dari Mindanao — adalah orang-orang yang gemar bermusik dengan menggunakan kayu ringan yang mereka temui terapung di pantai. Merekalah yang membawa tradisi bermusik kolintang di Filipina, dengan nama yang sama dengan Minahasa: “kulintang". Diposkan oleh Tuama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Daeng Soetigna adalah tokoh angklung modern yang pada tahun 1938 berhasil membuat angklung diatonis yang digubahnya dari angklung tradisiona...
-
Link ini https://www.youtube.com/watch?v=FSDTQXK9jds adalah video pemain perkusi bernada memainkan lagu klasik yang temponya cepat, The...
-
Selama melayani pembeli kolintang,saya sering menghadapi pertanyaan pertanyaan tentang perbandingan kwalitas suara bilahan kayu Waru deng...
No comments:
Post a Comment